gelap mungkin bukan lagi milik kita yang berjingkat ke atas kursi kayu untuk mengintip lembah di balik pintu
gelap kini milik lembah yang tangisnya deras diperkosa ayah yang hutannya begitu rimbun begitu gemericik
daun daun bersahutan waktu itu, waktu kita tak lagi mengenal ibu yang menua di sudut lemari
ah, pulanglah ayah.
kami masih berjingkat di balik pintu
menunggumu.
BAGUSAN JUGA TULISANKU INI:
Rumput hijau masih basah dan berembun
Aku rebahkan kau diatasnya
Kusanggah dengan sebatang kayu ukiran kecil
Aku tahu kau masih baru
Kuregangkan tanganku, ku tahan nafasku
Aku pukul kamu sekuat tenagaku
Tapi selembut hatiku
Kau melesat,terbang tinggi, menukik dan jatuh
Kau hilang dibalik ilalang
Oh bola kecilku